HELL-o freakers in the world Welcome to my cave land

Selasa, 04 Desember 2012

My random feel :'(


Pernahkah kau merasa menyayangi seseorang dan tak pernah bisa melupakan ataupun berusaha meninggalkannya walaupun kau terus merasa sakit karena dia? Itu yang aku rasakan sekarang.
Pernahkah kau merasa seakan kau menemukan orang yang sepertinya akan bisa menggantikan orang diatas tadi tapi sangat sulit sekali rasanya untuk mendekatinya? Itu yang aku alami sekarang.
Pernahkah kau merasakan menemukan orang yang sangat perduli padamu dan mungkin saja dia bisa menghapus rasa sakit dan menggantikan dua orang di atas tapi ternyata kau tak akan bisa bersama dia karena ada sebuah larangan pada sebuah aturan? Itu yang baru saja terjadi padaku.

Jika aku ilustrasikan semuanya.
Seolah aku tengah berjalan di tengah gurun. Aku kelelahan. Aku kehausan. Aku tak kuat untuk berjalan. Aku tak punya perbekalan apapun dan tak punya setetes air minum pun.
Lalu aku melihat oase di tengah gurun.
Aku terlalu bersemangat dan terlalu berharap pada oase yang ku lihat dari jauh.
Aku berusaha sekuat tenaga untuk mencapai oase yang aku lihat. Oase yang ku inginkan dan sangat ku harapkan.
Dan ketika aku sampai.
Ternyata itu hanyalah fatamorgana.
Oase tak nyata yang pada kenyataannya aku telah menggantungkan harapan dan keinginan besarku padanya.
Kemudian aku bertambah lelah. Bukan. Bukan ragaku yang lelah. Tapi hati ku yang mungkin terlalu lelah bahkan untuk sekedar berdetak dan menghirup satu tarikan nafas.

Yang ingin aku tanyakan...
“kenapa tuhan menciptakan cinta yang yang begitu membingungkan?”
Ya, aku tau pada dasarnya cinta adalah anugerah dari tuhan.
Dan aku pun tau, tak selamanya anugerah itu indah.
Yang aku tak tau, bagaimana aku harus menyikapi anugerah tuhan yang tak indah jika dinding kesabaran yang diberikannya hampir hancur?

Entahlah....
Biar tuhan yang tau sampai kapan dinding kesabaran itu akan mampu bertahan.
Biar tuhan yang tau apakah suatu ketika nanti akan ada orang yang membantu memperbaiki dinding yang hampir roboh itu atau malah memperburuk kerusakannya.
Biar saja.
Bukankah tuhan yang menarasikan cerita hidup manusia?