HELL-o freakers in the world Welcome to my cave land

Jumat, 09 Oktober 2015

Lelaki Dibalik Tembok



Wahai lelaki yang kini berdiri dibalik tembok, apa kabarmu disana? Jangankan untuk berbicara merangkai cerita, sekedar bertegur sapa pun kita tidak. Mungkin tembok itu sudah terlalu tebal dan membentengi kita. Walaupun mungkin sedikit memaksa, aku ingin kembali bertanya, bagaimana kabar hubunganmu dengannya? Tidak, aku tidak akan mengusik jika kau masih bersama dia, aku hanya ingin mendengar bahwa kau kini jauh bahagia dan dia bisa membawamu ke tempat yang seharusnya, seperti dulu yang pernah kucoba.
Jika tuhan berbaik hati mengijinkan kita untuk berbicara, aku hanya ingin meminta maaf atas semua cela. Tidak, aku tidak akan memaksamu untuk menebus segala dosa, hanya saja aku ingin bertanya, apa yang sebenarnya terjadi sebelum kita benar-benar tak saling sapa?
Mungkin tak akan ada habisnya jika ku uraikan semua rasa sakit di dada, maka biarkanlah semua terlewat begitu saja. Disela sesak yang hingga kini masih terasa, ijinkanlah aku meminta maaf.
Aku mungkin terlalu egois, merasa sebagai orang yang paling menderita sehingga hati kecil ini berharap kau sungguh-sungguh berusaha menebus dosa. Aku berharap kau menyapa tetapi tanpa sadar aku membentengi diri dengan tembok baja. Saat kau berusaha menembus tembok itu, tanpa sadar dengan angkuhnya aku membangun lagi tembok yang berusaha kau susupkan. Dan mungkin dengan egoisnya, aku masih tetap berharap kau berusaha untuk menembusnya.
Maaf dariku untuk semua usaha yang kini telah menjadi sia-sia, maaf karena luka dihati ini membuat segala apa yang kau lakukan seakan tak ada artinya, tak ada yang bisa kulakukan selain meminta maaf.
Dan sekali lagi, aku ingin meminta maaf karena aku tak akan mampu menyampaikannya, apalagi jika harus bertatap muka. Sungguh, aku sama sekali tak memiliki daya apa lag untuk merangkai kata.
Hanya saja, maukah kau sekali lagi mencoba menembus dinding baja yang telah ku tata? Aku berjanji, aku tak akan memperkokoh lagi pondasinya, aku akan membantu melepaskan satu persatu baja demi baja.