HELL-o freakers in the world Welcome to my cave land

Rabu, 10 Agustus 2011

LIttle sadness in my life


Hidup  adalah sebuah perjalanan yang penuh konsekuensi.
Hidup itu seperti sebuah sungai. Kadang ia tenang mengalir, kadang ia mengalir deras, kadang menghantam batu-batu sungai dan ketika sungai itu banjir, ia akan bisa menghancurkan sekitarnya.
Setiap keputusan, setiap yang kita lakukan pasti aka nada timbale balik. Begitupun tentang sebuah kisah hidupku, seutas perjalanan panjang yang melelahkan.
# Setiap yang di dekatkan pasti akan dijauhkan
          Itulah salah satu konsekuensi hidup, karena di kehidupan ini tak ada yang abadi, tak ada yang bertahan lama. Karena keabadian hanyalah milik tuhan.
          *
          Mereka telah membawaku kedalam dunia yang baru. Di dunia itu aku bisa tersenyum, tertawa lepas, mengenal hal baru, kawan baru, mempunyai kebiasaan baru, dan kenakalan-kenakalan baru.
          @pepatah mengatakan:
          “jangan menggantungkan kebahagiaan mu pada orang lain. Karena, jika mereka pergi maka kebahagiaanmu akan pergi”
          Dan BODOHNYA, aku melakukan itu. Menggantungkan kebahagiaanku pada mereka. Terus mengikuti mereka dalam dunia baru itu.
          Dan akibatnya, ketika mereka perlahan pergi, ketika dunia baru itu di datangi penghuni baru, ketika posisiku tergantikan!  Aku ter asing!
          Dan ketika kau melihat ke sekitarku, sepi! Tidak ada siapapun!
          Aku tersadar, aku kini berada di duniaku yang baru, bukan di duniaku yang lama. Dan aku terasing disini, sendiri, dan mereka pergi.
          Rasa kecewa, sedih, putus asa. Semuanya berbaur menjadi satu dan memberikan aku tekanan, tekanan yang semakin lama membesar.
          Ku coba kembali berbaur, namun gagal!
          Aku memang ada di depan mata mereka, namun seolah sudut mata mereka tak mampu menangkapku, seolah aku tak ada, seolah tak ada yang merasakan kehadiranku, seolah aku patung, aku di lupakan, aku tersingkir, seakan aku tak teranggap!
Tangisku, aku bukan perempuan cengeng! Kau tau, rasa sesak itu begitu menyiksa ku. Hanya tangis, menangis sampai aku menyadari bahwa mataku membengkak keesokan harinya, hanya itu yang bisa ku lakukan untuk melepas sesak.
Dan setelah aku berusaha keras untuk berbaur, setelah ku rasa cukup lama aku berusaha, aku menyerah! Aku mundur! Aku lepas kalian! Tak akan aku menahan kalian untuk lebih lama lagi!
#Jangan mempertahankan mereka yang tak mau bertahan denganmu.
Aku menemukan kata-kata itu di sebuah tulisan, dan aku sadar, itu benar! Untuk apa ku pertahankan mereka yang memang pada dasarnya tak mau untuk tetap tinggal.
Dan akirnya aku melakukan sebuah kesalahan, kesalahan yang aku tak tau apakah itu semua karena aku atau karena mereka? Kesalahan karena aku menumpahkan semua sesak ku di tempat yang tak seharusnya.
Dan apa kau tau,mereka menganggap hanya aku yang bersalah dalam hal ini. Mereka menganggap hanya mereka yang terluka, mereka menganggap akulah yang selalu jahat dan merekalah yang selalu baik.
Dan kini aku sadar, aku memang harus benar-benar melepas mereka, mereka yang tak pernah sadar bahwa aku juga terluka, aku LEBIH TERLUKA.
Sekarang, aku lepas, aku bebas, akutak merasakan lagi rasa sakit walau apapun yang mereka lakukan, walau apapun yang mereka katakun. Karena kau tau, aku tlah menganggap mereka tak ada, aku telah menghilangkan mereka dari memori hidupku.
Sekarang, hidupku terasa lebih tenang. Walau kadang ada sekilas rasa kosong yang melingkupi hatiku. Tapi semua ketenangan ini membayar segalanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

How's???